Pada 2021 lalu , Barcelona memilih keluar dari La Liga Boost , Kesepakatan yang ditandatangani dengan CVC Capital Partners yang telah menghasilkan suntikan finansial secara besar-besaran di Sepakbola Spanyol dengan imbalan sponsor dan hak TV.
Sebanyaj 37 dari 42 klub La Liga Snyol yang menandatangani kesepakatan tersebut. Sebagian dari kesepakatan tersebut diizinkan menaikkan batas gaji mereka hingga 15 %.
Barcelona yang menolak kesepakatan tersebut kemudian melakukan serangkaian tarikan Ekonomi secara mandiri dilarang untuk ikut menaikkan batas gaji mereka.
Sebagai Responnya , Barcelona pun mengajukan gugatan secara hukum yang mengatakan bahwa Penolakan La Liga terhadap Rencana kenaikan batas gaji mereka membuat Barcelona secara tidak langsung tidak bisa bersaing dengan klub lain.
Presiden La Liga, Javier Tebas pun menurunkan kritik kepada presiden Barcelona, Joan Laporta karena mengeluhkan keunggulan kompetitif Barcelona dalam hal pendapatan finansial.
“Laporta yang terhormat, saya menunjukkan kepada Anda hak TV untuk Barcelona dibandingkan dengan klub-klub Liga Primer. Anda sama kompetitifnya. La Liga menghasilkan lebih sedikit uang, dan Anda mendapat lebih sedikit dari klub-klub terbesar Liga Primer. Anda harus mencari tahu sebelum mengkritik,” sindir Tebas.
Baca Juga : Yassine Bounou Enggan Pindah Klub Jika Hanya Jadi Kiper Cadangan
Add Comment